Gak kerasa nih, udah 18 tahun kaki ini menginjak bumi.. setelah 18 belas tahun timbul satu cara saya memaknai hidup.. saya akan jelaskan cara saya memaknai hidup..
Hidup itu… bernafas? Berbicara? Berjalan? Betapa banyak pertanyaan kita pertanyakan yang sebetulnya merupakan sebuah pertanyaan yang dengan pasti pernah diucapkan oleh setiap insan di dunia : Apakah itu “Hidup”?
Secara religious tentu jawaban sudah ditemukan dengan mudah hidup taqwa kepada tuhan, bagi saya dan kaum muslimin hidup dengan taqwa untuk mencapai keridhaan ALLAH SWT dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Bagi kaum Kristen dan agama lainya itu menjalani keyakinan masing-masing.
Namun untuk memaknai hidup dari sudut pandang pikiran saya. Hidup itu adalah menjawab. Simpel sekali bukan? Banyak orang memaknai hidup itu untuk sukses dalam arti kaya. Jawaban itu tidak salah. Karena hidup hanya dapat dimaknai oleh masing-masing orang yang mempertanyakan. Tidak ada satu jawaban umum mengenai makna hidup itu tersendiri.
Jadi jika kita ikin memaknai hidup tanyalah pertanyaan itu kepada diri kita. Untuk apa kita hidup? Maka saya akan menjawab “ saya hidup untuk membuat perbedaan” mungkin anda menjawab “ saya hidup untuk melanjutkan cita-cita ayah saya” jawaban dari a ke z akan berbeda. 
Jadi apakah ada makna hidup yang salah: menjadi jahat tentu salah. Tapi, kebenaran itu nisbi, jadi pernyataan barusan itu salah. Makna hidup yang salah adalah ketika kita “menjawab” ,jawaban tersebut bukanlah murni jawaban kita namun karena pengaruh orang lain, itulah makna hidup yang salah.
Memaknai hidup yang benar : dengarlah suara hati kalian, temukan jawaban yang kalian cari jauh jauh di dalam diri kalian dan dengarlah jawaban yang anda temukan, jangan takut salah. Karena benar salah hanya anda yang menentukan berdasarkan benar salah yang berlaku dimasyarat. Namun apa yang benar buat anda, maka itulah kebenaran. Memaknai hidup dengan benar adalah dengan menentukan jalan hidup anda sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar